Flickr

Recent Posts

Pin BB : 2b312bbc

Tlp. : +855 8933 9786
Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Posts

NO.

PERINGKAT

JOIN
01   ituPoker Hits REGISTER
02   ituDomino Hits REGISTER
03   ituQQ Hits REGISTER
04   ituBola Hot REGISTER
05   ituCasino Hot REGISTER
06   ituDewa New REGISTER
07   Asli4D Hot REGISTER

Random Posts

Featured Posts

Sabtu, 27 Agustus 2016

Bantu Hera Selamatkan Payudaranya yang Hancur

- Tidak ada komentar


Nama nya Herawati  anaknya masih muda (berkisar 20 - 25 tahun) dan dia belum menikah.

Awal mulanya sudah sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, beliau sudah mulai merasakan ada benjolan pada payudaranya. Beliau sudah cek-cek ke rumah sakit dan itu bukan suatu yang berbahaya kata dokter. Oke beliau sellow, lega.

Pada Mei lalu, beliau sudah merasakan nyeri hebat pada payudaranya dan keluar seperti kapas dari puting susunya. Semakin hari puting susunya terasa perih, luka-luka dan pecah. Bahkan sekarang sudah tak terlihat lagi payudaranya seperti sudah pecah kotor bernanah, hancur.

Di payudara beliau Ada pembengkakan dan kalau pembengkakan itu disentuh secara berulang-ulang akan bikin beliau demam. Ini terjadi hanya pada satu payudara saja, pada beliau sebelah kiri.

Dimulai dari setiap menjelang Maghrib beliau meriang, keluarga mulai khawatir DBD atau Typus karena badan benar-benar lemes. 2 mingguan itu beliau hanya begadang terus gak bisa tidur nyenyak dan kalo pagi atau siang gak bisa tidur sama sekali. Posisi payudara tetep masih bengkak. Tetangga yang menjenguk bilang paling bentaran lagi udah baikan, agak tenang rasanya tapi beliau tetap ke dokter. Beliau bilang takut kalau DBD atau Typus, dokter pegang payudaranya dan bilang kemungkinan meriang karena payudara bengkak saja.


Beberapa hari setelah pulang dari dokter, payudara kiri bagian bawah mulai mengendur, semakin bengkak dan memerah, mandi yang dulu menyenangkan jadi sangat menakutkan! Bahkan kena air aja sakit, tersentuh apa lagi bukan main sakitnya. Semakin hari semakin benar-benar kesakitan. Tiap tersentuh menangislah beliau saking sakitnya. Ukuran payudara kiri sudah bengkak 2x lipat dari ukuran normal. Puting semakin aneh bentuknya dan mengeluarkan semacam kapas halus-halus yang bau, jika di remas tak keluar apapa padahal banyak sekali seperti kapas keluar dari puting. Semakin hari puting pecah-pecah air dari puting melimpah mengeluarkan cairan bau seperti nanah. Beliau sudah tak tahan. Beliau cari cara mengatasinya lewat buku-buku, tanya kerabat, tanya internet. Sempat disuatu artikel beliau baca, jika payudara memerah, keras, sakit dan demam segera ke konsultan penyusuan untuk mendapat pertolongan. Karena ini sudah ada indikasi infeksi dan harus diobati segera. 

Sesuai perjanjian dengan dokter kemaren, beliau kembali lagi ke rumah sakit. Begitu diperlihatkan payudara kirinya, suster langsung heboh, ini mastitis katanya. Dipanggillah suster-suster lainnya untuk membantu mengeluarkan nanah agar jangan sampai mastitis, di kompres air hangat, diurut setelah dianggap cukup dikeluarkan. Ternyata malah susah membuka kelenjar, akhirnya suster memodifikasi suntikan besar menjadi pompa. Ampun sakitnya ketika suntikan itu ditarik. Kurang lebih 1.5 jam, payudara melunak, tapi warna merah itu tetap ada dan ada bagian yang mengeras tidak bisa dilunakkan. Berhubung dokter bedah datangnya malam, suster menyarankan beliau minta antibiotik ke dokter anak yang sedang praktek. Ketika dokter anak memeriksa juga bilang gpp dan gak perlu antibiotik. karena menurut dokter bukan mastitis, hanya penyumbatan puting payudara saja. Pulanglah beliau...


Tidak sampai 24 jam payudara kembali membengkak, beliau coba cara memompa yang sama dengan suster kemaren lakukan. dan... GAK BERHASIL! Diurut dan kompres air panas cuma bikin payudaranya semakin merah. Tidak ada nanah keluar sedikitpun. Sakit mulai menjadi-jadi. Gak pernah terkirakan perjuangan beliau sangat berat seperti ini. Diluar semuanya, sebagai manusia normal sungguh menguras emosi memang. 
Cari mencari info di internet, apakah gejalanya sama dengan beliau? bagaimana sembuhnya? berapa lama lagi ini harus dilalui? Banyak yang bisa melalui hanya dengan mengurut, kompres air hangat. Ada satu orang yang sharing pengalamannya mastitis yang akhirnya payudaranya harus dibedah dan harus mengkonsumsi obat penyetop pengeluaran cairan selama 1 tahun lamanya. Ya Allah... 

Payudara kiri sudah aneh sekali bentuknya. Parah! beliau semakin gak tahan. Pagi-pagi beliau diantar ibunya ke dokter yang lainnya. Beliau minta ke dokter untuk memeriksanya secara serius, jangan hanya melihat dari jauh, atau hanya di sentuh-sentuh, karna benar-benar ga tahan dan butuh bantuan. Dokter brusaha memeras payudara kiri tanpa pompa, Ya Tuhan yang keluar bukan kapas lagi tapi nanah yang berwarna kehijauan. Payudara kiri terus diperas sampe nanah berganti darah. Dokter bilang sudah kena mastitis, beliau kasih antibiotik untuk 5 hari dan disuruh telp gimana perkembangannya nanti. Saran dokter beliau mengeluarkan nanahnya dulu.

Konsultasi-konsultasi, sudah 10 hari... Waktunya kontrol ke dokter. Seketika dokter sangat kaget, melihat payudara beliau yang sudah sangat aneh dan kotor, tidak berbentuk lagi. Kata dokter sebagian besar nanah tidak bisa keluar lewat kelenjar air susu dan tidak bisa terserap tubuh, jadi harus di bedah. Lalu payudara beliau di sayat kecil yang kemudian diberi sesuatu (yang warna dan bentuknya mirip payudara tapi ada lubang-lubangnya) untuk beberapa hari agar bisa mengeluarkan infeksi. Tapi dokter menunggu 1 minggu lagi, diberi obat lagi agar benar-benar matang infeksi yang di payudara kiri. Seminggu kemudian dokter akan merujuk ke dokter bedah. Allah bener-bener beri kesabaran hambamu ini... ternyata penyakit ini gak bisa sembuh 1-2 hari.

Keluarga yang melihat beliau sudah gak tega, semua sudah kelelahan dan beliau sudah capek, Ibunya mencari info dokter terbaik, begitu dapat letaknya sangat jauh dari rumah. Walau letaknya jauh, beliau diantar ke sana. Begitu dokter memeriksa, langsung dikasih tau kalau beliau harus dibedah. Beliau takut. 


Cek ini cek itu, 4 hari lamanya. Lingkaran luar payudara yang sudah mengeras menghitam dan tidak berbentuk bikin sakitnya tetep aja, dan ada bagian-bagian lain yang mengeras bikin beliau harus menahan perih menguras keringat menahan sakitnya. Namun saat ini dalam proses pengobatan biasa aja, karna kalau bedah biayanya tidak sedikit dan belum bisa di Indonesia karna sudah sangat hancur sampai kedalam payudaranya -/+ 10 cm tersumbat harus pengangkatan dan itu kata dokter Indonesia pengangkatannya kemungkinan ga bisa keseluruhan (bisa saja tersisa 1-3cm). Entahlah, entah sampai kapan dia harus menanggung dan menahan rasa sakitnya ini. Mohon doa ya terbaik buat kesembuhan saudara kita ini.

Jadi kalo ada kalian atau kerabat yang benar-benar mengalami penyakit ini, atau ada masalah pada payudara sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. PLIS JANGAN TUNDA DENGAN ALASAN APAPUN.

Soalnya kalo penanganannya lambat (seperti tetangga saya) dapat menimbulkan komplikasi ya seperti saat ini. Dan kalau penyakit ini sudah pada tahap parah, pengobatan yang akan dilakukan pun juga semakin besar, yaitu dengan bedah seperti yang dijelaskan tadi, bahkan pengobatannya ga bisa di Indonesia. Bolehkan kalo ini saya pribadi sebut, lebih parah dari kanker payudara? Secara ya dokter kita angkat tangan untuk kasus penyakit ini.

Jadi kalo kata dokter yang menangani saat ini, ini terjadi akibat dari bakteri masuk ke saluran puting yang retak.
Akibatnya puting retak inilah bakteri jadi gampang memasuki payudara. Sehingga bakteri yang masuk tadi akan berkembang biak di dalam payudara dan hal inilah yang menyebabkan infeksi melalui lubang saluran susu.

Berikut kami lampirkan berkasnya , barangkali ada yang berminat untuk Donasi.

NAMA : HERAWATI
REKENING BRI : 222801000398504
KONTAK : 081908083625 (Ibunda ybs)










Kamis, 25 Agustus 2016

Orang Miskin Tinggal Di Dalam Kandang, Beginilah Sisi Gelap Kota Hongkong

- Tidak ada komentar


Hong Kong adalah salah satu kota terkaya di Asia dengan lebih dari 1.223 gedung pencakar langit menjulang.  Kendati demikian masih ada ribuan orang tak punya tempat tinggal yang layak. Salah satu alasan adalah  mahalnya harga tanah. Biaya hidup yang tinggi di Hong Kong juga membuat beberapa orang tak mampu menyewa apartemen layak dengan harga terjangkau.

Mereka terpaksa hidup di kos atau apartemen sempit karena tak punya cukup uang. Lebih menyedihkan, beberapa orang di Hong Kong terpaksa tinggal di dalam kandang jeruji yang biasa diperuntukkan bagi anjing.

Hidup di bilik apartemen, kos sempit, flat yang disekat-sekat hingga rumah seperti kandang menjadi pilihan pahit puluhan ribu warga Hong Kong. Dilansir dari Emgn, Rabu (24/8).

Berikut foto-foto nya :

1. Krisis yang dialami oleh warga Hong Kong ini adalah konsekuensi dari mahalnya harga perumahan yang terus meroket dan tak terjangkau.


2. Mereka diharuskan membayar uang sewa HK$ 1.700-1.900 per tahun atau setara dengan Rp 2,9-3,2 juta untuk tinggal di kandang berukuran 16 kaki persegi yang menjejali sebuah unit apartemen atau bangunan bobrok.


3. Dengan panjang hanya 1,8 meter dan lebar kurang dari 1 meter yang disusun bertingkat membuat keadaan mereka terlihat sangat memprihatinkan.


4. Awalnya, rumah kandang dibangun untuk pria lajang yang datang dari daratan China pada tahun 1950-an.


5. Namun angka kemiskinan yang terus meningkat serta mahalnya harga perumahan membuat permintaan untuk rumah kandang terus tumbuh.


6. Rata-rata waktu untuk daftar tunggu perumahan umum pemerintah adalah sekitar lima sampai tujuh tahun. Akibatnya banyak yang mundur dan memilih tinggal di kandang dalam untuk jangka panjang.


7. Agar tak digigit kutu kasur, mereka menggelar tikar bambu sebagai alas tidur. Tapi tetap saja kutu sering menggigit mereka.


8. Banyak yang mengira kondisi hidup ini bersifat sementara, tetapi melambungnya harga perumahan akan sulit bagi siapaun untuk melihat masa depan yang cerah.


9. Apartemen bobrok atau bangunan tak layak tempat mereka tinggal kurang terjaga kebersihannya. Kamar kecil terdiri dari dua jenis, jongkok dan duduk.


10. Leung Shu (78), salah satu yang tinggal di sana. Ia berbagi kandang dengan empat orang lainnya.


Rabu, 24 Agustus 2016

Susi Similikiti, Istri Tukul Arwana Meninggal Dunia

- Tidak ada komentar


Kabar mengejutkan kembali datang dari dunia hiburan tanah air. Istri pelawak Tukul Arwana, Susiana atau yang akrab dikenal Susi Similikiti meninggal dunia pada selasa, 23 Agustus 2016 petang.

Kabar yang beredar, almarhumah meninggal lantaran sesak nafas dan sempat dilarikan ke rumah sakit Brawijaya, Jakarta Selatan sebelum dinyatakan meninggal. "Iya tadi datang jam setengah 8 malam, prosesnya sebentar dan langsung masuk ke IGD," ungkap Poppy, salah seorang petugas pusat informasi di Rumah Sakit Brawijaya, Selasa (23/8/2016).


Menurut informasi dari pihak rumah sakit, saat tiba di IGD, jenazah almarhumah sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Enggak lama udah dibawa lagi ke rumah duka. Jadi sepertinya meninggal dalam perjalanan ke sini," tambah Poppy.

Sementara itu, mengenai penyebab meninggalnya sendiri, belum ada informasi yang pasti. Pihak rumah sakit pun enggan memperkirakan penyakit yang merenggut nyawa istri dari Tukul Arwana tersebut. "Wah nggak tau, soalnya prosesnya sebentar banget. Baru masuk IGD, enggak lama keluar dan dibawa ke rumah duka," jelasnya.

Selasa, 23 Agustus 2016

HEBOH !!! Seorang Polwan Pukul Seorang Pemuda Di Singkawang

- 1 komentar


Chi Bui Tho, pria yang menggunggah video aksi arogan seorang Polwan di Singkawang, mengungkap cerita bagaimana dia mendapatkan video tersebut.

Pada Minggu (21/8/2016) sore kemarin, kata Chi Bui Tho, dirinya sedang melintas di Jl Alianyang, Kota Singkawang. Pas dipersimpangan lampu merah sedang ada arak-arakan karnaval. 

Perhatiannya kemudian tertuju kepada seorang pemuda yang tidak menggunakan helm, "Terus kepalanya dijitak oleh Polwan kemudian disuruh menepi," kata Chi Bui Tho kepada Tribunpontianak.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (23/8/2016).

Penasaran melihat kejadian selanjutnya, warga Sambas yang saat itu sedang mengemudi mobil kemudian menepikan mobilnya dan menyalah video handphonenya.

"Saat mengambil video saya juga dibentak," katanya.

Kata dia, bukan hanya Polwan yang melakukan pemukulan. Ada pria yang berpakaian preman dengan kaus bertuliskan nomor tiga pada bagian punggung dan seorang pria berbaju merah, yang juga melakukan pemukulan.

"Selepas saya mematikan video, ada juga yang menendang si korban," katanya.

Berdasarkan pengamatannya memang saat adu mulut antara pemuda dan Polwan tersebu, pemuda itu mengeluarkan kata kasar.

"Saya dengar ada bagian yang kasar, mungkin si Polwan tersinggung," katanya.

Meski begitu, kata dia tidak seharusnya kejadian itu berujung pada pemukulan. "Kita berada di negara hukum, tidak sepantasnya juga seperti itu lalu berujung pemukulan, apalagi ini dilakukan oleh anggota (Polri)," katanya.

Berikut video nya : 


Senin, 22 Agustus 2016

Tempat Pertama Olimpiade Di Gelar, Bangunan Nya Masih Terlihat Kokoh dan Megah

- Tidak ada komentar


Sejak ribuan tahun lalu, tepatnya 776 Sebelum Masehi (SM), Bangsa Yunani kuno sudah senang melakukan berbagai kegiatan olahraga. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kebugaran dan daya tempur prajurit agar siap jika sewaktu-waktu harus berperang.

Saat itu, para atlet terbaik datang ke arena pertandingan di wilayah Gunung Olimpus, tempat yang dipercaya sebagai persemayaman Dewa Zeus yang mereka agungkan. Arena yang sekarang masuk wilayah Olympia itu hingga sekarang masih dilestarikan oleh Pemerintah Yunani. Meski sudah tinggal puing-puing, namun jejak sejarah hingga kemegahan Olimpiade zaman itu masih terasa.

Berikut 10 foto arena tempat pertama kali Olimpiade digelar pada 776 SM :

1. Tiga pilar di Olympia, wilayah suci bersemayamnya Zeus.


2. Meski berupa reruntuhan, tapi tampak masih kokoh.


3. Pilar-pilar ditepian rute venue Olimpiade.


4. Tanaman-tanaman tumbuh di bekas bangunan venue.


5. Situs kuno yang indah.


6. Detail-detail ukirannya.


7. Bisa dibayangkan betapa megahnya bangunan itu dimasa lalu.


8. Pilar menjulang tinggi.


9. Stadion pertama tempat digelarnya berbagai perlombaan.


10. Ada banyak bangunan denga tiga pilar.